Senin, 19 September 2011

PEMROGRAMAN WEB (pert - 3)

RESUME PWEB PERTEMUAN - 3
Dosen : KURNIAWAN JATMIKA, S. Kom.

SITEMAP

Sitemap adalah salah satu alat bantu untuk para webmaster yang mempermudah dalam pengenalan peta situs di dalam website. Dengan begitu, mesin google dengan mudah menjelajah dan meraih halaman-halaman yang ada di dalamnya. Sama halnya dengan webiste pada umumnya, blog juga memerlukan sitemap agar mesin pencari dengan mudah mendeteksi konten di dalamnya.[1]. Dalam sistem sitemap ini pengguna dapat melakukan submit peta web berbasis XML langsung ke Google yang akan membantu Google mengindeks halaman web dengan mudah.[2].
Pada dasarnya, langkah yang harus diterapkan oleh pengguna sitemap adalah[2]:
Kebutuhan User
            Pembuatan website sering kali hanya menjadi tanggung jawab para web developer. Bahkan, sering kali pula pengembang software “terpaksa” harus bergeser sebagai pengembang web hanya untuk memenuhi permintaan kliennya.
            Sebenarnya ada beberapa keahlian dan pengalaman spesifik yang dibutuhkan untuk membuat website yang efektif, sehingga mampu mengkomunikasikan pesan kepada target pengunjung yang akan membacanya. Pemahaman yang dalam (insight) serta perencanaan yang matang akan membuat website tersebut efektif memenuhi kebutuhan pengunjung.
             Proses penentuan dan perencanan tersebut membutuhkan partisipasi dari seluruh stake holder. Hal ini untuk menyelaraskan kebutuhan organisasi dengan apa yang diinginkan oleh pengunjung. Tahapan-tahapan perencanaan website dapat disederhanakan menjadi tiga bagian:
1. Memahami Kebutuhan Pengunjung
           Membangun karakteristik pengunjung untuk mengetahui latar belakang, kebutuhan fitur, fasilitas yang diinginkan, informasi spesifik, tingkat kemahiran, demografi, dan kebiasan ber-internet mereka. Hal tersebut perlu di uji dengan ketergunaan website tersebut pada penggunanya.
2. Perencanaan Strategy
Strategy
             Pada tahap ini kita perlu melihat website-website yang telah ada sebelumnya atau website yang secara potensial akan menjadi pesaing dari website yang akan dibangun. Mengantisipasi kelemahan yang ada, dan mempelajari keunggulan yang ada, lalu membangun model konsep untuk membangun alur perilaku dan alur fikir dari pengguna. Dengan ini kita dapat mengakomodir kebutuhan dan cara pengunjung tersebut bertindak.
              Selanjutnya dilakukan penentuan konten mana saja yang akan ditampilkan ke dalam situs, penentuan jenis konten, pengelompokkan konten, serta menentukan siapa yang akan bertanggung jawab terhadap konten.
3. Pembuatan Rancangan Website
              Setelah strategi di atas selesai maka berikutnya kita akan mudah membangun struktur/peta situs yang akan dibangun. Ini mempermudah pengaturan halaman yang saling berhubungan. Kemudian kita merancang alur pengunjung. Alur ini membantu kita untuk menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh pengunjung saat melakukan aktivitas di website. Diagram alur yang dihasilkan akan membantu kita untuk memperbaiki atau mempermudah pengguna berinteraksi dengan situs ini.
              Perancangan letak dan kerangka situs menjadi langkah selanjutnya. Tahapan ini penting untuk meletakkan prioritas dan penekanan informasi yang ditampilkan di situs kita. Berbeda dengan tampilan akhir, kerangka ini tidak memperdulikan warna dan gambar yang akan ditampilkan. Kemudian setelah wireframe tersebut selesai maka desainer grafis dapat “menghias” tampilan website sehingga dapat membuat citra dan kesan yang ingin di bangun tanpa mengesampingkan penyajian struktur informasi yang mudah.
              Idealnya keseluruhan proses tersebut akan mengeluarkan artefak/dokumen untuk proses monitoring dan evaluasi. Hal tersebut akan sangat memudahkan pada saat merunut kembali apabila terdapat ketidaksesuaian dalam proses pengembangan.
              Dokumentasi ini juga akan sangat membantu pada saat website tersebut membutuhkan perbaikan dan pengembangan. Hal ini merupakan investasi yang akan sangat anda syukuri saat beberapa bulan kedepan.
Langkah-langkah di atas bukan hanya membuat website Anda terlihat cantik dan enak dilihat, namun juga akan sangat ramah dengan kebutuhan pengunjung.

Sumber : http://gagasimaji.com/weblog/merancang-website/

Sitemap Yang Efektif 
           Desainer biasanya membuat Sitemaps untuk berfungsi baik sebagai garis besar atau indeks dari sebuah situs web secara keseluruhan. Semua Sitemaps harus terstruktur mirip dengan struktur situs web yang sebenarnya. Anda harus mulai dengan halaman rumah Anda dan membangun keluar dari sana dengan semua halaman yang menghubungkan ke sana. Pastikan untuk menghubungkan semua subbagian besar ditambah Anda Tentang Kami halaman dan halaman kebijakan privasi dari halaman rumah.
            Setiap halaman berikutnya harus ditempatkan dan dikategorikan di bawah bahwa ayat di sitemap Anda. Disarankan untuk nama baik sitemap sitemap.html atau sitemap.php. Kedua nama membantu mesin pencari menyadari bahwa file tersebut memang sitemap sebuah.
            Sitemap otomatis menghasilkan yang tersedia. Sebuah generator populer adalah XML-Sitemaps.com. Ini membantu mengotomatiskan proses produksi sebuah sitemap. Program ini gratis dan mudah digunakan. XML Peta Situs menghasilkan sebuah sitemap HTML yang dapat Anda ditempatkan di situs web Anda.

Manfaat memiliki Peta Situs
* Lebih Mudah navigasi untuk pengunjung situs
* Nilai Potensi iklan
* Mendorong lalu lintas yang lebih besar ke situs Anda
* Halaman Tidak akan terlewat
            Sitemap memberikan pengunjung sebuah tempat untuk menemukan apa yang mereka cari tanpa tersesat dalam navigasi pada situs web. Tidak peduli seberapa diatur dan dirancang dengan baik situs Anda, beberapa pengunjung mungkin sulit menemukan apa yang mereka cari.
Sebagai situs web Anda tumbuh dan Anda menambahkan halaman baru, pastikan untuk menambahkan halaman tersebut ke sitemap Anda. Search engine biasanya pahala situs web dengan konten baru dan up-to-date.

Sumber : http://willloveit.wordpress.com/2010/06/08/merancang-sebuah-sitemap-efektif/

Hirarki Website
              Kita dapat melihat susunan atau hirarki dari website kita dengan meng-klik button “Dashboard” di pojok kanan atas, kemudian akan muncul deretan menu di bagian kiri. Klik “Sitemap” untuk melihat susunan dari seluruh isi website.
concrete_08
Untuk menambah page pada website lakukan hal sebagai berikut :
  • Klik “Home” pada susunan hirarki website
  • Klik “Add Page” pada menu drop down
  • Pilih bentuk page. Secara default ada 3 buah bentuk yang ada
  • Isi Name dan Alias sesuai yang kita inginkan, dalam hal ini saya beri nama “Product”
  • Klik button “Add”
  • Page “Product” akan muncul di susunan website kita
  • Klik “Back to Website” untuk melihat dan meng-edit isi dari page tersebut
Bila kita klik page “Product” maka kita melihat bahwa page tersebut masih kosong. Klik button “Edit Page” di pojok kiri atas. Pilih satu konten, misalnya “Add to main” untuk mengisi page.
concrete_09
  • Pilih salah satu jenis yang kita kehendaki, bisa berupa content, html, autonav, form dan lain-lain yang sesuai dengan kebutuhan page tersebut. Total ada 17 jenis yang disediakan
  • Selesai membuat isi dari page silahkan klik button “Exit edit mode” di pojok kiri atas, kemudian pilih button “Publish my edit” untuk menampilkan hasil editing page tersebut.
Sumber : http://angelhelen.wordpress.com/2009/10/13/desain-web-dengan-concrete-cms-2/

Minggu, 18 September 2011

SISTEM INFORMASI TERPADU (pert - 2)

RESUME SISTEM INFORMASI TERPADU
PERTEMUAN - 2
Dosen : PANCA RAHARDIANTO, S. Kom.

ERP (Lanjutan)

Implementasi ERP

Berikut ini adalah ringkasan poin-poin yg bisa digunakan sebagai pedoman pada saat implementasi ERP:
ERP adalah bagian dari infrastruktur perusahaan, dan sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan. Semua orang dan bagian yang akan terpengaruh oleh adanya ERP harus terlibat dan memberikan dukungan
ERP ada untuk mendukung fungsi bisnis dan meningkatkan produktivitas, bukan sebaliknya. Tujuan implementasi ERP adalah untuk meningkatkan daya saing perusahaan
Pelajari kesuksesan dan kegagalan implementasi ERP, jangan berusaha membuat sendiri praktek implementasi ERP. Ada metodologi tertentu untuk implementasi ERP yang lebih terjamin keberhasilannya

Gagalnya ERP

*       Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran
*       Pre-implementation tidak dilakukan dengan baik
*       Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan pengembangannya
*       Orang-orang tidak disiapkan untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baru

Tanda-tanda kegagalan ERP

Kegagalan ERP biasanya ditandai oleh adanya hal-hal sebagai berikut:
1.      Kurangnya komitmen top management
2.      Kurangnya pendefinisian kebutuhan perusahaan (analisa strategi bisnis)
3.      Cacatnya proses seleksi software (tidak lengkap atau terburu-buru memutuskan)
4.      Kurangnya sumber daya (manusia, infrastruktur dan modal)
5.      Kurangnya ‘buy in’ sehingga muncul resistensi untuk berubah dari para karyawan
6.      Kesalahan penghitungan waktu implementasi
7.      Tidak cocoknya software dgn business process
8.      Kurangnya training dan pembelajaran
9.      Cacatnya project design & management
10.  Kurangnya komunikasi
11.  Saran penghematan yang menyesatkan

Tujuan dan Peranan ERP dalam Organisasi



• Tujuan sistem ERP adalah untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi secara keseluruhan
• ERP merupakan software yang ada dalam organisasi/perusahaan untuk:
– Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis
– Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise
– Menghasilkan informasi yang real-time
– Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan


TAHAPAN EVOLUSI ERP
Tahap I : Material Requirement Planning (MRP)
Merupakan cikal bakal dari ERP, dengan konsep perencanaan kebutuhan material
Tahap II: Close-Loop MRP
Merupakan sederetan fungsi dan tidak hanya terbatas pada MRP, terdiri atas alat bantu penyelesaian masalah prioritas dan adanya rencana yang dapat diubah atau diganti jika diperlukan
Tahap III: Manufakturing Resource Planning (MRP II)
Merupakan pengembangan dari close-loop MRP yang ditambahkan 3 elemen yaitu: perencanaan penjualan dan operasi, antarmuka keuangan dan simulasi analisis dari kebutuhan yang diperlukan
Tahap IV: Enterprise Resource Planning
Merupakan perluasan dari MRP II yaitu perluasan pada beberapa proses bisnis diantaranya integrasi keuangan, rantai pasok dan meliputi lintas batas fungsi organisasi dan juga perusahaan dengan dilakukan secara mudah
Tahap V: Extended ERP (ERP II)
Merupakan perkembangan dari ERP yang diluncurkan tahun 2000, serta lebih konflek dari ERP sebelumnya

MODUL-MODUL ERP :

• Manufacturing
• Supply Chain Management
• Financials
• Projects
• Human Resources
• Customer Relationship Management
• Data warehouse
• Access Control
• Customization

KELEBIHAN ERP

• Integrasi antara area fungsional yang berbeda untuk meyakinkan komunikasi, produktifitas dan efisiensi yang tepat.
• Rancangan Perekayasaan
• Pelacakan pemesanan dari penerimaan sampai fulfillment
• Mengatur saling ketergantungan dari proses penagihan material yang kompleks
• Pelacakan 3 cara yang bersesuaian antara pemesanan pembelian, penerimaan inventori, dan pembiayaan
• Akuntasi untuk keseluruhan tugas: melacak pemasukan, biaya dan keuntungan pada level inti

KELEMAHAN ERP

• Terbatasnya kustomisasi dari perangkat lunak ERP
• Sistem ERP sangat mahal
• Perekayasaan kembali proses bisnis untuk menyesuaikan dengan standar industri yang telah dideskripsikan oleh sistem ERP dapat menyebabkan hilangnya keuntungan kompetitif
• ERP sering terlihat terlalu sulit untuk beradaptasi dengan alur kerja dan proses bisnis tertentu dalam beberapa organisasi
• Sistem dapat terlalu kompleks jika dibandingkan dengan kebutuhan dari pelanggan
• Data dalam sistem ERP berada dalam satu tempat, contohnya : pelanggan, data keuangan. Hal ini dapat meningkatkan resiko kehilangan informasi sensitif, jika terdapat pembobolan sistem keamanan

 Sumber : http://handzmentallist.blogspot.com/2010/05/kelebihankelemahan-dan-tahapan-erp.html

SISTEM INFORMASI TERPADU (pert - 1)

RESUME SISTEM INFORMASI TERPADU
PERTEMUAN - 1
Dosen : PANCA RAHARDIANTO, S.Kom.

ERP

ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning (MRP II) dimana MRP II sendiri adalah hasil evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice dan akunting perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia.

1. Karakter Sistem

ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-Commerce, Customer Relationship Management (CRM), e-Government dan lain-lain.

1.1. Modul ERP

Secara modular, software ERP biasanya terbagi atas modul utama yakni Operasi serta modul pendukung yakni Finansial dan Akunting serta Sumber Daya Manusia.

1.1.1. Modul Operasi

General Logistics, Sales and Distribution, Materials Management, Logistics Execution, Quality Management, Plant Maintenance, Customer Service, Production Planning and Control, Project System, Environment Management

1.1.2. Modul Finansial dan Akunting

General Accounting, Financial Accounting, Controlling, Investment Management, Treasury, Enterprise Controlling,

1.1.3. Modul Sumber Daya Manusia

Personnel Management, Personnel Time Management, Payroll, Training and Event Management, Organizational Management, Travel Management,

1.2. Keuntungan penggunaan ERP

1.2.1. Integrasi data keuangan

Untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik

1.2.2. Standarisasi Proses Operasi

Menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga terjadi peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk

1.2.3. Standarisasi Data dan Informasi

Menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan jenis bisnis yg berbeda-beda

1.3. Keuntungan yg bisa diukur

1.            Penurunan inventori
2.            Penurunan tenaga kerja secara total
3.            Peningkatan service level
4.            Peningkatan kontrol keuangan
5.            Penurunan waktu yang di butuhkan untuk mendapatkan informasi

2. Memilih ERP

2.1. Latar Belakang

*       Investasi ERP sangat mahal dan pilihan ERP yang salah bisa menjadi mimpi buruk
*       ERP yang berhasil digunakan oleh sebuah perusahaan tidak menjadi jaminan berhasil di perusahaan yang lain
*       Perencanaan harus dilakukan untuk menyeleksi ERP yg tepat
*       Bahkan dalam beberapa kasus yang ekstrim, evaluasi pilihan ERP menghasilkan rekomendasi untuk tidak membeli ERP, tetapi memperbaiki Business Process yang ada
*       Tidak ada ‘keajaiban’ dalam ERP software. Keuntungan yang didapat dari ERP adalah hasil dari persiapan dan implementasi yang efektif
*       Tidak ada software atau sistem informasi yang bisa menutupi business strategy yang cacat dan business process yang ‘parah’
Secara singkat, tidak semua ERP sama kemampuannya dan memilih ERP tidaklah mudah (paling tidak, tidaklah sederhana), dan memilih ERP yang salah akan menjadi bencana yang mahal

2.2. 3 Syarat sukses memilih ERP

§  Knowledge

§  Experience

Knowledge & Experience
*       Knowledge adalah pengetahuan tentang bagaimana cara sebuah proses seharusnya dilakukan, jika segala sesuatunya berjalan lancar
*       Experience adalah pemahaman terhadap kenyataan tentang bagaimana sebuah proses seharusnya dikerjakan dengan kemungkinan munculnya permasalahan
*       Knowledge tanpa experience menyebabkan orang membuat perencanaan yang terlihat sempurna tetapi kemudian terbukti tidak bisa diimplementasikan
*       Experience tanpa knowledge bisa menyebabkan terulangnya atau terakumulasinya kesalahan dan kekeliruan karena tidak dibekali dengan pemahaman yg cukup

§  Selection Methodology

Metodologi
*       Ada struktur proses seleksi yang sebaiknya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam memilih ERP
*       Proses seleksi tidak harus selalu rumit agar efektif. Yang penting organized, focused dan simple
*       Proses seleksi ini biasanya berkisar antara 5-6 bulan sejak dimulai hingga penandatanganan order pembelian ERP
(BK. Khaitan, weblink)
*       Berikut ini adalah akivitas yg sebaiknya dilakukan sebagai bagian dari proses pemilihan software ERP: analisa strategi bisnis, analisa sumber daya manusia, analisa infrastruktur dan analisa software

2.3. Analisa Business Strategy

*       Bagaimana level kompetisi di pasar dan apa harapan dari customers?
*       Adakah keuntungan kompetitif yang ingin dicapai?
*       Apa strategi bisnis perusahaan dan objectives yang ingin dicapai?
*       Bagaimana proses bisnis yang sekarang berjalan vs proses bisnis yang diinginkan?
*       Adakah proses bisnis yang harus diperbaiki?
*       Apa dan bagaimana prioritas bisnis yang ada dan adakah rencana kerja yang disusun untuk mencapai objektif dan prioritas tersebut?
*       Target bisnis seperti apa yang harus dicapai dan kapan?

2.4. Analisa People

*       Bagaimana komitment top management thd usaha untuk implementasi ERP?
*       Siapa yg akan mengimplementasikan ERP dan siapa yg akan menggunakannya?
*       Bagaimana komitmen dari tim implementasi?
*       Apa yg diharapkan para calon user thd ERP?
*       Adakah ERP champion yg menghubungkan top management dgn tim?
*       Adakah konsultan dari luar yg disiapkan untuk membantu proses persiapan?

2.5. Analisa Infrastruktur

*       Bagaimanakah kelengkapan infrastruktur yang sudah ada (overall networks, permanent office systems, communication system dan auxiliary system)
*       Seberapa besar budget untuk infrastruktur?
*       Apa infrastruktur yang harus disiapkan?

2.6. Analisa Software

*       Apakah software tsb cukup fleksibel dan mudah disesuaikan dengan kondisi perusahaan?
*       Apakah ada dukungan service dari supplier, tidak hanya secara teknis tapi juga untuk kebutuhan pengembangan sistem di kemudian hari
*       Seberapa banyak waktu untuk implementasi yg tersedia
*       Apakah software memiliki fungsi yang bisa meningkatkan proses bisnis perusahaan

3. Implementasi ERP

Berikut ini adalah ringkasan poin-poin yg bisa digunakan sebagai pedoman pada saat implementasi ERP:
ERP adalah bagian dari infrastruktur perusahaan, dan sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan. Semua orang dan bagian yang akan terpengaruh oleh adanya ERP harus terlibat dan memberikan dukungan
ERP ada untuk mendukung fungsi bisnis dan meningkatkan produktivitas, bukan sebaliknya. Tujuan implementasi ERP adalah untuk meningkatkan daya saing perusahaan
Pelajari kesuksesan dan kegagalan implementasi ERP, jangan berusaha membuat sendiri praktek implementasi ERP. Ada metodologi tertentu untuk implementasi ERP yang lebih terjamin keberhasilannya

3.1. Gagalnya ERP

*       Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran
*       Pre-implementation tidak dilakukan dengan baik
*       Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan pengembangannya
*       Orang-orang tidak disiapkan untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baru

3.1.1. Tanda-tanda kegagalan ERP

Kegagalan ERP biasanya ditandai oleh adanya hal-hal sebagai berikut:
1.      Kurangnya komitmen top management
2.      Kurangnya pendefinisian kebutuhan perusahaan (analisa strategi bisnis)
3.      Cacatnya proses seleksi software (tidak lengkap atau terburu-buru memutuskan)
4.      Kurangnya sumber daya (manusia, infrastruktur dan modal)
5.      Kurangnya ‘buy in’ sehingga muncul resistensi untuk berubah dari para karyawan
6.      Kesalahan penghitungan waktu implementasi
7.      Tidak cocoknya software dgn business process
8.      Kurangnya training dan pembelajaran
9.      Cacatnya project design & management
10.  Kurangnya komunikasi
11.  Saran penghematan yang menyesatkan

3.2. Software ERP

Berikut adalah software ERP yang saat ini beredar, baik yang berlisensi bayar maupun open source
*       Dynamics-Axapta
*       Compiere
*       ORACLE
*       JDE
*       BAAN
*       MFGPro
*       Protean
*       Magic
*       aLTiUs
*       SAP
*       Onesoft
*       IFS
*       ELLIPS
*       AGRESSO
*       INTACS

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons